Sekelompok alumni satu universitas yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang stress di pekerjaan dan kehidupan mereka. Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis - dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah - dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya. Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan:
17 September 2008
KoPi
Kasih
Semua orang pasti sangat familiar dengan kata tersebut. Tetapi benarkah semua orang sangat paham dan mengerti tentang kata “kasih”?. Saya yakin seyakin-yakinnya, tidak banyak orang yang paham dan mengerti benar tentang kata tersebut. Saya pun secara jujur tidak begitu menguasai dan paham betul akan arti kata ”kasih”. Meskipun saya juga tidak paham betul, kenapa dapat mengatakan bahwa seyakin-yakinnya tidak banyak orang yang paham akan arti kata kasih. Konon menurut seorang theolog, pada hakekatnya Tuhan adalah kasih, bagaimana tidak? Lha.... Dia yang menciptakan alam semesta ini, juga seluruh isi didalamnya termasuk kita manusia. Dia menciptakan karena mengasihi. Masih ingat kisah manusia Adam & Hawa? Meskipun sudah diberikan tempat yang begitu indah dan lengkap (pokoknya serba ada dech), kemudian mereka jatuh dalam bujukan setan yang menjelma sebagai ular sehingga menyebabkan dosa awal. Tuhan masih mengasihinya, yang puncaknya adalah pengorbanan isa sang juru selamat. Nach, bila melihat dari historis perjalanan kasih Tuhan dalam sejarah manusia maka hakekat kasih adalah
- Bagaimana seseorang paham akan kasih bila dia tega melakukan korupsi?
- Bagaimana seseorang paham akan kasih bila dia tega merusak hutan?
- Bagaimana seseorang paham akan kasih bila dia dengan begitu semaunya menggusur orang-orang tak berdaya demi sebuah keuntungan dari usaha property?
- Bagaimana seseorang paham akan kasih bila dalam memberipun dia tidak mempedulikan akibat pemberian tersebut kepada orang yang diberi?
- Bagaimana seseorang paham akan kasih bila dalam memutus perkara hanya mementingkan orang yang punya?
- Bagaimana seseorang paham akan kasih bila dalam menjalankan tugasnya hanya mengayomi orang yang berduit?
- Bagaimana seseorang paham akan kasih bila dalam masa ramadhan ini, orang menjual daging busuk hanya sekedar menangguk untung yang sebesar-besarnya?
- Bagaimana seseorang paham akan kasih bila dalam masa ramadhan ini, orang menjual daging gelonggong-an?
15 September 2008
Gundah Negri
Sungguh dasyat berita media masa akhir-akhir ini, baik media cetak, media online maupun media dari mulut kemulut (he………). Apa sih beritanya? Itu lho yang bikin hati gundah se-abrek, semua terkait dengan UUD (ujung-ujungnya duit), salah satunya skandal bi, blbi, alih fungsi hutan de el el. Seakan-akan seluruh perangkat nagari ini tak luput dari hal tersebut: MA, DPR, BUPATI, Pengadilan de el es be ge (dan lain sebagainya). Sebagai orang awam kadang saya tak habis pikir, apanya yang salah ya? (yang jelas orang yang melakukan yang salah ya? He…..), terus mau dibawa kemana nagari ini? Berapa kerugian negara sebagai akibat dari semua ini?, kerugian tentunya tidak hanya sekedar UUD (ujung-ujungnya duit) tapi lebih dari itu, berapa lama waktu yang terbuang untuk…
Libur Lebaran
11 September 2008
Rafting
Anda pernah rafting? itu lho arung jeram. Arung jeram atau istilah kerennya rafting merupakan salah satu olah raga yang tergolong beresiko tinggi, itulah sebabnya olah raga ini sarat dengan standar dan prosedur yang harus ditaati demi keselamatan dan kenyamanan bersama.Mulai dari persiapan awal penyiapan pakaian sampai dengan usai rafting (perahu karet sandar)semua detail persiapan harus dipersiapkan matang bila tidak ingin celaka atau terjadi sesuatu dalam perjalanan rafting. Inti dari kegiatan ini adalah kerjasama yang tangguh dalam melewati setiap jeram yang memang sulit diprediksi sebelumnya. Satu-satunya alat (selain perahu karet tentunya) adalah dayung. Dayung harus digerakkan mengikuti komando yang dipimpin oleh seorang pemandu. Para anggota harus patuh dan mengikuti komando dari pemandu arung jeram. Kadang-kadang pemandu harus berteriak geser kiri, geser kanan, kedepan, kebelakang, dayung maju, dayung mundur, berhenti berdayung. dlsb. Kadang sang pemandu bersuara normal dalam memberikan aba-aba (komando), kadang sambil berteriak dan kelihatan galak bila perahu akan menghadapi jeram yang berbahaya. Setiap anggota dalam satu perahu pun